- Kita bentuk Paguyuban Saling Berangkat Umroh (yang kita rencanakan 40 orang). Kurang atau lebih dari 40 orang tidak masalah.
- Tiap bulan masing-masing setor iuran Rp. 500.000
- Tiap bulan akan terkumpul Rp. 20.000.000 yang cukup untuk mengumrohkan 1 orang. Atau biar lebih semangat diberangkatkan di bulan ke 2, sehingga tiap 2 bulan terjadi pemberangkatan umroh.
- Yang bergiliran berumroh di awal bersyukur dan selanjutnya bersabar karena tetap membayar iuran bulanan hingga seluruh anggota berumroh. Sekaligus berterima kasih karena sudah diumrohkan’ oleh saudara-saudaranya. Yang mendapat giliran berikutnya juga bersabar dengan tetap menyetor iuran bulanan dan hanya masalah waktu tiba giliran berangkat saja. Sekaligus bersyukur karena bisa ikut andil ‘mengumrohkan’ saudaranya.
- Yang sudah berangkat duluan namun maut cepat menjemput, maka jangan hawatir, ahli waris akan meneruskan iuran bulannya. Apabila ahli waris tidak mampu maka juga jangan hawatir, anggota paguyuban akan menanggung iuran bulannya. Sangat ringan karena masing-masing anggota hanya menambah Rp 13.000 per bulan (500.000 : 39 orang = 12.820). Uang iuran extra Rp. 13.000/bln untuk saudaranya yang telah berpulang, yang telah bersama-sama berjuang menegakkan risalah, kiranya sangat pantas kita perbantukan dengan ihlas.
- Baru membayar iuran Rp. 500.000 atau Rp. 1.000.000 sudah bisa berangkat umroh. Karena ternyata, mendapat giliran pertama.
- Yang mendapat giliran berikutnya berarti ikut andil mengumrohkan saudaranya. Maka akan mendapat balasan kebaikan senilai kebaikan umrohnya saudaranya tersebut tanpa mengurangi pahala saudaranya tersebut.
- Yang sudah pulang dari umroh selanjutnya beristiqomah menyetor iuran bulanan sebagai wujud syukur dan andil dalam mengumrohkan saudaranya.
- Tolong menolong dalam wujud iuran saling mengumrohkan ini oleh waktu akan sampai di bulan yang ke 40 (3 tahun 4 bulan). Tak terasa 40 orang di kampung kita ini telah menunaikan umroh. Maka mudah-mudahan termasuk kampung yang penduduknya beriman dan bertaqwa yang kemudian pertolongan Alloh akan tercurah kepada kampung kita menjadi baldatun toyyibatun warobbun ghofur.
- 3 tahun yang lalu kita mengetahui dan membenarkan bahwa saat itu belum ada ide, pemikiran dan upaya untuk berguyub saling mengumrohkan. Atau bahkan berniat kuat untuk berumroh saja belum, apalagi berhaji. Maka sampai dengan hari ini, bisa dihitung dengan jari, saudara kita di Tegalsari ini yang berangkat umroh/haji.
- Dengan bergabung di Paguyuban Saling Berangkat Umroh (PASAR BARU), maka 3 tahun 4 bulan yang akan datang (tahun 2022) 40 orang menjadi telah berumroh. Ini termasuk kejadian yang luar biasa ! ..... Insya alloh luar biasa beriman dan bertaqwanya penduduk Tegalsari ini.
- Sudah bukan waktunya lagi untuk ‘merasa tidak mampu’. Tengok di garasi kita Mio atau bahkan Ninja sudah terbeli. Mobil juga sudah terbeli. Anak sehat-sehat rajin ke masjid sekolahnya bagus serba menyenangkan. Bukankah ini anugrah Alloh yang harus kita syukuri ?. Berhaji atau minimal berumroh kiranya lebih bijaksana kalau segera kita tunaikan.